Selasa, 01 November 2011

Jenis-jenis Paragraf



Keterampilan berbahasa merupakan keterampilan yang paling penting, pada hakekatnya, menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa, merupakan kegiatan perekaman bahasa lisan atau pikiran ke dalam bentuk bahasa tulis.

1.      Deskripsi
Deskripsi adalah tulisan yang tujuannya memberikan perincian atau detail tentang obyek sehingga dapat memberi pengaruh pada sensitivitas (kepekaan) dan imajinasi pembaca atau pendengar, bagaikan mereka melihat, mendengar, merasakan, aatau mengalami langsung obyek tersebut. Atau dengan kata lain, deskripsi adalah tulisan yang bersifat menggambarkan dan melukiskan sesuatu sehingga seolah-olah pembaca turut merasakan apa yang disampaikan oleh penulis.
Contoh :
Kaki-kaki Gunung Kidul terhenti di Parangtritis. Kaki-kaki itu mencekam curam jatuh ke laut, dan mencekam ke dalam pasir pantai. Lalu, sejak kaki-kaki gunung itu menghunjam pasir ke dekat Parang Endok, pemandangan ke barat berubah tiba-tiba menjadi padang pasir bergelobang dan berbukit. Gelombang dan ombak Samudra Kidul menggulung dan menghunjam pasir yang bersih luas; kadang-kadang ombak naik menjilati bibir bukit-bukit pasir.

2.      Eksposisi
Eksposisi adalah tulisan yang bertujuan menjelaskan atau memberikan informasi tentang sesuatu.
Contoh :
Masa kanak-kanak adalah masa peletakkan fondasi untuk perkembangan seterusnya. Oleh karena itu, masa ini perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari segi membaca. Jika dalam masa ini kebiasaan dan kemampuan membaca yang baik dan benar telah diletakkan secara fundamental, maka harapan besar, bahkan dapat diyakini, bahwa generasi muda yang akan datang mampu berkembang secara mandiri, karena dengan memiliki kebiasaan dan kemampuan membaca demikian mereka akan dapat mencari dan menyerap sendiri berbagai informasi yang diperlukannya sebagai sumber-sumber bacaan.

Ciri penanda deskripsi sekaligus pembeda dengan eksposisi :
a.       Deskripsi lebih berupaya memperlihatkan detail atau perincian tentang obyek.
b.      Dskripsi lebih bersifat memberi pengaruh sensitivitas (kepekaan) dan membentuk imajinasi pembaca.
c.       Deskripsi disampaikan dengan gaya memikat dan dengan pilihan kata yang menggugah; sedangkan eksposisi gayanya lebih lugas.
d.      Deskripsi lebih banyak memaparkan tentang sesuatu yang dapat didengar, dilihat, dan dirasakan sehingga obyeknya pada umumnya benda, alam, warna, dan manusia.
e.       Deskripsi memiliki gaya bahasa yang indah dan memikat yang tidak dimiliki oleh eksposisi.

3.      Narasi
Narasi merupakan bentuk percakapan atau tulisan yang bertujuan untuk menyampaikan atau menceritakan rangkaian peristira atau pengalaman manusia berdasarkan perkembangan dari waktu ke waktu (kronologis). Ciri-ciri penanda karangan narasi :
a.       Berupa cerita tentang peristiwa atau pengalaman manusia.
b.      Kejadian atau peristiwa yang disampaikan dapat berupa peristiwa atau kejadian yang benar-benar terjadi, dapat berupa semata-mata imajinasi, atau gabungan keduanya.
c.       Berdasarkan konflik. Karena, tanpa konflik biasanya narasi tidak menarik.
d.      Memiliki nilai estetika karena isi dan cara penyampaiannya bersifat sastra, khususnya narasi yang berbentuk fiksi.
e.       Menekankan susunan kronologis (catatan: deskripsi yang menekankan susunan ruang).
f.       Biasanya memiliki dialog atau percakapan.
Contoh :
Berjam-jam sejak peristiwa terjadi, suasana di daerah Pondok Betung, Kelurahan Bintaro (Jakarta Selatan) itu, masih saja seperti tak ubahnya kejadian baru lewat beberapa detik. Suara-suara menjerit. Suara-suara menangis. Suara-suara mengiris yang terus terdengar. Bayangkanlah: di hari Senin kemarin yang muram itu, ratusan orang campur aduk – laki-laki perempuan, dewasa atau kanak-kanak, mati seketika. Dan inilah kematian yang tak terperi: ada kepala terlepas, ada perut terbusai. Ada … tubuh-tubuh yang terselip, terjepit, dan tertumpuk dalam rongsokan gerbong kereta. Kecekalaan maut kereta api Bintaro yang tak terlupakan.


4.      Argumentasi
Argumentasi adalah tulisan yang bertujuan meyakinkan atau membujuk pembaca tentang kebenaran pendapat atau peryataan penulis.
Ciri-ciri penanda tulisan argumentasi, sekaligus merupakan juga ciri pembeda dengan eksposisi :
a.       betujuan meyakinkan orang lain (eksposisi memberikan informasi)
b.      berusaha membuktikan kebenaran suatu pernyataan atau pokok persoalan (eksposisi hanya menjelaskan)
c.       mengubah pendapat pembaca (ekspoisi menyerahkan keputusan kepada pembaca)
d.      fakta yang ditampilkan merupakan bahan pembuktian (eksposisi menggunakan fakta sebagai alat untuk penjelasan)
               Contoh :
Keunikan yang membedakan manusia dari makhluk hidup lainnya adalah kemampuan yang kreatif. Adalah tugas pendidikan untuk terus-menerus mewujudkan kemampan ini dalam memberikan nilai kemanusiaan kepada lingkungannya melalui karya-karyanya. Konsep kreativitas ini berpijak pada penyatukaitan yang mendalam dari ranah yang mewujudkan perolehan pengetahuan dengan ketrampilan untuk dapat mengelola pengetahuan itu lebih lanjut menjadi bermanfaat bagi kehidupannya maupunbagi kehidupan sesamanya.

5.      Persuasi
Persuasi adalah tulisan yang bertujuan meyakinkan, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan atau bersikap seperti apa yang dikehendaki penulis. Persuasi tidak jauh berbeda dengan argumentasi, namun dalam tulisan persuasi, bujukan dan ajakan penulis lebih ditekankan dan lebih diyakinkan dengan penekanan-penekanan kalimat ajakan.
Ciri penanda persuasi dengan argumentasi :
a.       bertujuan mengajak orang lain (argumentasi meyakinkan orang lain)
b.      berusaha meyakinkan dan menekankan orang lain agar mau melakukan dan bersikap seperti apa yang dikehendaki penulis (argumentasi hanya berusaha membuktikan dan memberikan keyakinan pendapatnya)
c.       fakta yang ditampilkan untuk membujuk pembaca (argumentasi menggunakan fakta sebagai bahan pembuktian pernyataan atau pendapatnya)
d.      memberikan motivasi dan dukungan kepada pembaca agar mau mengikuti kehendak pembaca (argumentasi hanya mengubah keyakinan pembaca agar menerima pernyataan penulis)
Contoh :
Selokan ini sudah kotor. Rumput liar rimbun sekali dan sampah berserakan memenuhi selokan. Nyamuk senang bersarang dan bertelur di sini karena airnya lama tergenang. Oleh karena itu, kita harus membersihkannya supaya air jalannya lancar dan tidak sempat tergenang. Dengan demikian, nyamuk tidak bersarang dan bertelur di sini.